Kamis, 14 Juni 2012

Kumpulan Puisi


Kumpulan Puisi
karya H.B. Sondakh





































Bahasa air mata

Tahun 2011 telah pergi
dan tak akan pernah kembali lagi
tangisan, penderitaan, ketakutan,
dan kedukacitaan, serta keputusasaan
mewarnai pengalaman perjalanan sepanjang tahun 2011
          Tahun 2012 kini sementara kita tapaki
          Kecerahan dan kebahagiaan serta
ketenangan menjadi dambaan di tahun 2012
          Kenyataannya…pada permulaan perjalanan di tahun 2012 ini,
          Nampaknya…berlaku lain dari yang diharapkan
Praktek korupsi, kehilangan kepercayaan masyarakat
kepada pejabat
Pelecehan hukum, krisis ekonomi dan lain-lain
ternyata masih mewarnai tahun 2012
Suami sebagai kepala rumah tangga
membiarkan tanggungjawab dalam keluarga
Isteri sebagai ibu rumah tangga
mengabaikan tanggungjawab mengatur dan mendidik anak-anak
Anak-anak berlaku tidak mendengarkan nasihat orang tua,
berlaku brutal dan acuh tak acuh
Hal-hal demikian diterjemahkan dalam bahasa air mata
          Pejuang kemerdekaan yang masih hidup dan ada hingga kini
          Oleh generasi kini
dianggap enteng dan meragukannya
dan tidak percaya
          Kendatipun generasi kini
tinggal mengecap hasil pejuang kemerdekaan RI
          Mempertaruhkan jiwa dan raga di medan perang
merebut kemerdekaan dari kaum penjajah
Semuanya karena pejuang kemerdekaan RI
yang berjuang tanpa pamrih
Kebanyakan pejuang yang telah gugur di medan perang
sekarang tinggal kerangka bercampur debu
Walaupun demikian…para pahlawan berseru
kepada generasi kini, Ibu pertiwi Indonesia
ternyata masih banyak rongrongan dari dalam dan luar
Sebab itu para pahlawan berseru dari dalam debu tanah…
Walaupun kami tinggal kerangka bercampur debu,
tetapi kamu generasi kini
Mengecap hasil jerih payah kami
yang telah korban jiwa dan raga
Karena merebut kemerdekaan RI
dari kaum penjajah yang menginjak martabat bangsa
Teruskanlah perjuangan kita
dan isilah kemerdekaan RI dengan hal-hal kebaikan
Walaupun kami sampaikan ini
melalui bahasa air mata yang dari debu tanah
Maju terus pantang mundur hai kawan-kawan kami
yang masih hidup dan masih ada
Tingkatkan semboyan perjuangan ”merdeka atau mati”
Singkirkan perongrong kemerdekaan yang abadi RI
Ciptakan kemerdekaan Indonesia yang aman,
damai dan sentosa selama-lamanya








Pahlawan Pendidikan

Aku, terpanggil melihat keterbelakangan
Pendidikan anak bangsa yang sangat memprihatinkan
Dengan memperhatikan tema pendidikan
“Membangun manusia seutuhnya”
Dengan pengetahuan yang kumiliki
Aku maju berjuang membangkitkan semangat anak bangsa
          Dengan bekal ilmu yang kumiliki
          Aku memberi diri dan jiwa ragaku
          Untuk membekali anak bangsaku
          Dengan bekal pendidikan, ilmu pendidikan
          Serta budi pekerti dan moral yang tinggi
Dengan susah paya aku berhadapan
Dengan anak-anak bangsa
Walaupun menghadapi banyak tantangan dan kendala
Dari dalam maupun luar pendidikan
Itulah romantika seorang naradidik
Dalam ketulusan dan keikhlasan
Dengan tidak membuang waktu yang dianugrahkan pencipta
          Berkat ketulusan dan keikhlasan sebagai naradidik
          Aku dapat menciptakan anak-anak bangsa
          Berprestasi, maju dan berguna di tengah bangsa dan negara
          Walaupun seorang naradidik anak bangsa
          Hanya dijuluki “pahlawan tanpa tanda jasa”
“Dari dalam gelap terbitlah terang!”
Kata seorang puteri bangsaku
Prihatin martabad bangsaku
Diinjak-injak dan dilecehkan kaum penjajah













Pejuang pahlawan kemerdekaan RI

Di kala fajar pagi menyingsing di sebelah timur
Nampaklah langit merah membara
Bangkitlah semangat putera puteri bangsaku
Mengenang tindakan dan perlakuan
kaum penjajah terhadap bangsaku
Martabat bangsaku diinjak-injak oleh kaum penjajah

Dengan tekad serta persatuan dan kesatuan
puteri-puteri bangsaku
Bersatu menyingsingkan lengan baju dan maju berperang
Mengusir kaum penjajah di bumi persada Indonesia tercinta

Dengan bersenjatakan golok dan bambu runcing
Puteri puteri bangsaku maju dan tak gentar berperang
melawan kaum penjajah
Menghadapi persenjataan kaum penjajah yang sangat modern
Putera puteri bangsaku bertempur mati-matian
dengan semboyan “merdeka atau mati”
demi kemerdekaan yang abadi negera
kesatuan republik Indonesia tercinta
Putera puteri bangsaku banyak yang gugur di medan perang
Mempertaruhkan nyawa
demi merebut kemerdekaan bangsaku Indonesia
juga kaum penjajah banyak yang tewas di ujung golok dan bambu runcing putera puteri bangsaku

Berkat penyertaan Tuhan Yang Maha Esa….
Tercapailah kemerdekaan Indonesia
dan diproklamirkan tahun 1945
Banyak pejuang yang masih ada
dan masih hidup di masa kini
Walaupun usia semakin lanjut dan pikun tetapi,
semangat juang mereka masih tinggi
Karena melihat dan memperhatikan
keberadaan anak bangsa di masa kini
Kebanyakan anak bangsa
yang tidak mengalami pahit getirnya berjuang
Pada waktu merebut kemerdekaan di tangan penjajah
Banyak di antara mereka bersifat acuh tak acuh bahkan tidak percaya
Kepada para pejuang yang masih ada
dan masih hidup karena sudah pikun
Generasi anak bangsa
di masa kini tinggal mengecap hasil perjuangan
para pejuang dan para pahlawan
yang kini tinggal tulang belulang bercampur debu tanah
Tapi darah mereka
yang telah membasahi bumi pertiwi Indonesia
berseru, “Hai nak bangsaku di masa kini
kamu bebas menuntut ilmu setinggi-tingginya
Kamu berusaha hingga menjadi kaya raya,
kebebasannya adalah jerih payah kami
Oleh karena itu, kenangilah kami
yang tinggal tulang belulang bercampur debu
Hormatilah para pejuang yang masih hidup dan mumpung masih ada
Bangsa yang besar dan telah merdeka, seperti bangsa Indonesia
Wajar menghormati para pejuangnya serta mengenang
dan menghormati para pahlawannya
Indonesia telah merdeka, tapi perjuangan belum selesai
Gangguan keamanan, korupsi, mementingkan diri sendiri
Masih mewarnai kemerdekaan Indonesia di masa kini
Kemerdekaan Indonesia yang diperjuangkan
oleh pejuang dan para pahlawan bangsa
Kemerdekaan yang aman, damai dan sentosa
Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh
Itulah pedoman akhir kemerdekaan Indonesia
Pupuklah persatuan bangsa kita
dan kesatuan bangsa dalam mengisi kemerdekaan Indonesia
Tingkatkanlah dan aplikasikanlah “Bhineka Tunggal Ika”
negera kesatuan republik Indonesia














Jadilah Pahlawan Rohani

Dunia semakin tua kejahatan manusia semakin bertambah
Teguran Allah terhadap dunia dan manusia ciptaannya
semakin tidak dihiraukan lagi
Gempa bumi, letusan gunung api, tsunami,
puting beliung, hujan lebat, penyakit sampar, krisis ekonomi,
hilang kepercayaan masyarakat terhadap pemimpin,
kasih manusia terhadap sesama semakin berkurang,
terlebih kepada Allah pencipta
Tuaian Allah terhadap dunia sebagai ladangnya semakin dekat
Pekerja-pekerja ladang di dunia ini sudah sangat dibutuhkannya
Tuaiannya sangat besar, tetapi pekerjanya semakin sedikit
Karena banyak pekerja yang hanya menggembalakan
dirinya sendiri
Para pendeta, guru agama,
pelayan-pelayan khusus, komisi kerja
adalah harapan Allah
bekerja giat, rajin dan tekun bekerja di ladangnya
Bangunlah dan jangan tidur………!
Saatnya sudah dekat…..tuaian besar tetapi pekerja hanya sedikit
Pakailah olehmu selengkap senjata Allah, yaitu firman Allah
Beritakanlah firman Allah!
Baik waktunya atau tidak baik waktunya
Karena telah tiba saatnya…
Orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat
Mereka mengumpulkan guru-guru palsu mereka
serta membuka dongeng-dongeng
Kata-kata mereka sangat menarik serta masuk akal
Tetapi…bagaikan ular berbisa
Waspadalah kepada mereka itu, karena mereka itu
penuh dengan hawa nafsu duniawi
Dan pada akhirnya mereka menjerumuskan kita
kepada kebinasaaan yang kekal
Hai pekerja di ladang Tuhan!
Ingatlah dan camkanlah itu……
Kamu akan ku utus ke tengah-tengah serigala
Kamu akan dibenci oleh semua orang,
dikucilkan bahkan dipenjarakan
Bahkan ada yang sampai dibunuh
karena pemberitaan firman Allah
Jangan takut dan jangan tegar hati!
“Bagi mereka itu yang dapat membunuh tubuh,
tetapi tak berkuasa membunuh jiwa
Aku Tuhan pencipta dan pemilik dunia dan manusia”
Semua hamba-hambaku yang setia,
rajin dan taat kepada Allah Pencipta
Jerih payahmu di dunia tidaklah sia-sia
Apa yang engkau ikat di dunia ini akan terikat di surga
Apa yang engkau lepaskan dan lalaikan
di dunia ini akan terlepas di surga
Kamu akan ku jadikan pahlawan-pahlawan rohani
Upahmu mahkota kemuliaan dan keselamatan
yang kekal selama-lamanya telah tersedia untukmu
Ketahuilah aku akan datang segera!
Bahwa sesungguhnya aku akan datang
membawa upahku bagi mereka
yang telah berbuat baik atau itu jahat
Dibuatnya di dalam terang maupun di dalam gelap
Ora et labora, maranatha, Imanuel.




Gema Menjelang Natal

Zaman beredar alam berputar….
hari berganti hari, bulan berganti bulan,
tahun berganti tahun
waktu berlalu terus bergulir….berlalunya waktu terburu-buru

          Lagu-lagu natal mulai terdengar berkumandang di udara
          pertanda natal kan tiba
terlihat di sana-sini kelap kelip
lampu hias natal dengan warna-warni
menghiasi rumah-rumah dan gedung-gedung gereja

Bulan Desember adalah pertanda perjalanan tahun akan berakhir
Tetapi…sayang di balik sayang, bila kita menoleh ke belakang…
Perjalanan kita di tahun 2010 yang tidak lama lagi berakhir ini
Penuh kenangan yang sangat mengharukan

          Bencana tak henti-hentinya dialami
gempa bumi, letusan gunung berapi
makin menjadi-jadi
mengorbankan banyak jiwa
Teror bom di mana-mana
perampokan, pencurian, bahkan pembunuhan
secara mutilasi menunjukkan keganasan
dan kebiadaban manusia terjadi di mana-mana
Penjualan manusia, kerusakan moral manusia
melalui pelecehan seksual
seakan-akan menjadi budaya di masa kini
Tindakan korupsi, kolusi
dan nepotisme yang dimulai oleh pejabat tinggi bangsa makin menjadi-jadi
Yang kaya bertambah kaya, yang miskin makin tertindas….

Tuhan Allah pencipta dan pemilik dunia
dan manusia dengan kasih sayangnya
menampakkan hujan darah, hujan belerang,
tanda-tanda ajaib di langit,
letusan gunung yang memuntahkan awan panas dan belerang
serta gempa bumi yang dahsyat,
serta banjir tsunami, yang begitu banyak
menelan korban manusia dan harta benda
sebagai pertanda awas di dunia oleh pencipta
Allah berfirman, “Bila bumi ku pandang,
akan bergetar atau bergempa,
bila gunung ku sentuh
akan berasap atau meletus.”
Hai manusia…sadarlah engkau terhadap tindakan
dan perbuatanmu yang mengecewakan Tuhan pencipta?
Ataukah masih tetap berkanjang dalam menerima segala
pernyataan tindakan kecemburuan Allah pencipta
dan pemilik kita
dengan penghakimannya yang dahsyat ini?
Hai manusia! Kembalilah dan sadarlah…
“Natal Yesus Kristus adalah pembawa damai”
Menjelang akhir tahun 2010 ini bila kita renungkan…
Terlalu banyak pengalaman yang menyakitkan
 hanya sedikit yang menyukacitakan
Ayah, ibu, anak , saudara, sudah mendahului kita
menjelang berakhirnya  tahun 2010 ini
Mereka telah dipanggil oleh pencipta dan pemilik kita
untuk dihindarkan dari keberingasan dunia dan isinya
yang mempercepat datangnya penghakiman
dan pengadilan yang Maha Kuasa.
Natal Yesus Kristus pembawa damai,
pembawa keselamatan bagi manusia yang percaya”
Natal Yesus Kristus bukannya persiapan pesta pora…
Natal Yesus Kristus bukannya menyenangkan diri secara nafsu…
Natal bukanya masa berganti suami atau isteri
atau pelecehan seksual
Tetapi…..
Natal Yesus Kristus adalah suatu introspeksi diri dan iman
Untuk menciptkan damai dan kebahagiaan yang sempurna
untuk mendapatkan janji kehidupan yang kekal
baik di dunia maupun di akhirat
Hai manusia, camkanlah baik-baik dan bertobatlah!
Karena Dia berfirman,
 “Aku datang segera! Untuk membawa upahku bagi dunia
dan manusia, untuk membalaskan perbuatan manusia,
entah itu baik, entah itu jahat, entah di dalam terang,
entah itu di dalam gelap.”
Hai manusia…sediakanlah jalan Tuhan
dan luruskanlah yang lekak-lekuk
yang menggambarkan hati dan perbuatan manusia
Bersegeralah, jangan lambat
Karena kedatangannya pada kali kedua ini
bukanmya datang untuk menyelamatkan lagi,
tetapi datang untuk menghakimi
Sangat ngeri sekali bila jatuh di dalam penghakiman Allah
pencipta dan berkuasa
Firmannya, “Aku yang awal dan yang akhir
Alfa dan Omega.”














Merdeka Atau Mati

Di kala fajar menyingsing di sebelah timur…
Menandakan terbitnya matahari untuk menyinari alam persada
Dengan hati yang membara serta semangat yang berapi-api
Dengan memperhatikan kekejaman dan kekerasan kaum penjajah
Menginjak-injak harkat dan martabat bangsa Indonesia
Maju berperang dengan bersenjatakan golok dan bamboo
runcing menentang dan menggempur
serta mengusir kaum penjajah
di bumi pertiwi Indonesia
dengan semangat yang membara,
menghadapi persenjataan kaum penjajah yang canggih
dalam pertempuran dengan kaum penjajah
putera-puteri bangsaku berjuang terus tanpa pamrih
dengan tekad serta bersemboyan: merdeka atau mati.
Banyak putera-puteri
korban di medan perang mempertaruhkan nyawa demi
kemerdekaan NKRI
Darah mengalir darah pejuang di seluruh persada Indonesia
Putera-puteri,
yang korban di medan perang,
sekarang tinggal tulang belulang bercampur debu
Walaupun kami tinggal tulang belulang
tetapi darah kami tetap menjadi saksi kemerdekaan NKRI.
Yang hasilnya sementara dikecap oleh generasi sekarang ini
          Pejuang-pejuang yang masih ada dan masih hidup
          Walaupun kamu sudah lanjut usia dan sudah kulit keriput
          Bersyukurlah kepada Yang Maha Kuasa
karena masih sempat mengecap hasil jerih lelah
          Dalam mempertaruhkan nyawa menahan lapar dan haus
          Hujan dan panas susah atau senang
          Tinggalkan istri
dan anak serta keluarga karena memperjuangkan
kemerdekaan NKRI
Wahai generasi sekarang ini,
apakah kamu menyadari
kemerdekaan yang kamu nikmati
adalah hasil jerih payahmu?
Mengapakah kami masih ragu
dan melecehkan para pejuang
yang mumpung hingga kini masih ada.
Walaupun mereka sudah lanjut usia
dan sudah keriput, tetapi kamu merdeka,
menuntut ilmu setinggi-tingginya,
berusaha dengan bebas hingga menjadi kaya
Beroleh jabatan yang tinggi dan kedudukan yang mewah
karena sudah merdeka

Hai generasi sekarang ini
Hormatilah para pejuangmu yang masih ada dan hidup
Serta ingatlah dan kenanglah pahlawan kemerdekaan
yang sekarang ini tinggal tulang belulang bercambur debu
Karena suatu bangsa yang besar wajib menghormati
dan menghargai para pejuang dan para pahlawannya
Kemerdekaan NKRI belum sempurna
karena masih terdapat rongrongan dari dalam dan luar
Berarti perjuangan kita belum selesai
Kami yang tinggal tulang belulang
bercampur debu dan darah kami menjadi saksi berseru
kepada perjuang yang masih hidup
bersama generasi muda sekarang ini

Teruskan,
Lanjutkanlah perjuangan kita yang suci ini
Tingkatkan persatuan dan kesatuan NKRI
dengan tekad “Maju terus pantang mundur
Merdeka atau mati
Menuju pada kemerdekaan NKRI yang sebenarnya
serta dengan prinsip sekali berjuang tetap berjuang
sekali merdeka tetap merdeka

Motto: once struggle forever struggle and once free forever free












Pujian Syukur Kepada Allah Atas Pertolongan dan Perlindungan

Berbahagialah orang yang menjadikan Allah
tempat perlindungan dan kota bentengnya
Dialah tempat perteduhan selama-lamanya
Walaupun aku berjalan dalam lembah kekelaman
aku tidak takut bahaya
Karena gadahMu dan tongkatMu menghibur aku,
Allahku yang ku percaya
Ya Allahku,
janganlah Engkau jauh dariku
Aku memuji-muji dengan bibir mulutku
tentang keagungan dan keperkasaanMu
Dengan kepak sayap pengasihanMu,
Engkau berikan perlindungan kepadaku
Aku tak usah takut kepada musuh-musuhku,
karena senantiasa engkau menyertai aku
Allahlah kota bentengku, kubu pertahananku…..
Ya Tuhan, ya Allahku jadikanlah hidupku menjadi kemuliaan
dan kehormatan, karena namaMu yang agung
Engkaulah yang menopang aku
sejak dari kandungan ibuku
Engkau yang telah mengeluarkan aku dari perut ibuku,
dengan selamat sentosa
Kini aku bersukacita kerena kebesaran dan keagunganMu
Engkau kupuji, baik siang dan malam…
Di saat yang berbahagia ini...
merenungkan kebaikanMu padaku
hingga mencapai usia yang aku miliki sekarang ini…
aku senantiasa memuliakanMu di seluruh hidupku
Engkau memberitahuku melalui firmanMu
“Masa hidup kami tujuh puluh tahun
dan kalau kami kuat, delapan puluh tahun.
Kebanggaannya adalah penderitaan dan kesusahan.”
Aku sangat bersyukur kepadaMu
karena aku di usia lanjut ini
Kurasa berkatMu
mengiringi perjalanan hidupku
Engkau mengaruniakan kekuatan,
kesehatan jasmani, pikiran dan keteguhan iman
“Ya Allah, ya Tuhanku…
kumohon Engkau jangan meninggalkan aku,
jangan membuang aku
Di masa tuaku dan di masa putih rambutku
Apabila kekuatanku habis
Kota bentengku, kubuh pertahanan hidupku.”
“Terpujilah Allahku untuk selama-lamanya.”

“IMANUEL”













Gema Tahun Baru 2011

Zaman berputar, alam beredar,
hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun.
Tidak terasa waktu bergulir terus,
seakan-akan berlalunya terburu-buru….
Tahun 2010 yang penuh kenangan…..duka cita dan tawa
silih berganti dialami
Bila dikenang dan direnungkan….
sangat menyakitkan dan sangat memiluhkan hati
Teror bom dimana-mana, perampokkan bersenjata,
penculikkan dan penjualan manusia,
pembunuhan terlebih sadis lagi pembunuhan secara mutilasi
serta pelecehan seksual makin menjadi-jadi
Korupsi, kolusi, dan nepotisme dipraktekkan
dan dimulai oleh pejabat-pejabat tinggi negara
Yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin tertindas,
yang kuat semakin berkuasa,
masyarakat kecil semakin terusik haknya…
Tuhan Allah dari surga melihat ke bumi…
Apakah masih banyak manusia berlaku adil dan jujur?
Nyatanya ….sudah banyak yang tidak jujur dan tidak adil
Semuanya telah bejat moral
dan menyeleweng dari keinginan kehendak Allah
Yang salah menjadi dibenarkan, dan yang benar disalahkan
Yang menjadi hak yang sebenarnya dikucilkan dari kebenaran
dan keadilan yang sungguh
Penonjolan kebenaran karena uang yang diutamakan
daripada kebenaran dan keadilan yang sebenarnya
Allah sangat cemburu dan murka terhadap semuanya itu…
Allah dengan segera memerintahkan ciptaannya
yang lain selain manusia…
Untuk mengingatkan dan menyadarkan manusia di bumi
yang sudah dirusakkan karena ulah manusia itu sendiri
Utusan-utusanNya di bumi,
pendeta, penginjil dan hamba-hambanya tidak dihiraukan lagi…
Malah dibunuh secara sadis,
gereja dan tempat-tempat ibadah
di bumi dihanguskan…
Allah segera bertindak…
Gempa bumi yang dahsyat,
tsunami, kecelakaan pesawat,
dan kapal laut, kecelakaan kereta api
Dan…kendaraan-kendaraan lainnya, semakin menjadi-jadi
di tahun 2010
Letusan-letusan gunung-gunung api
yang memuntahkan material dan awan panas serta gas racun
menimpa manusia dan hewan
serta harta benda yang dianggap manusia
sangat berharga, kesemuanya peristiwa itu, Allah mengingatkan kita
agar kita kembali kepadaNya
sebelum Ia datang pada kali yang kedua
untuk membawa upahNya di bumi
Tahun 2010 telah pergi dan lenyap,
dan tidak pernah akan kembali lagi…
Tahun 2011 telah hadir…

Tahun 2011 adalah tahun pembawa harapan…
Natal Yesus Kristus di tahun 2010
adalah sesuatu persiapan diri
untuk bertobat…melepas dan meninggalkan cara-cara hidup
yang tidak berkenan sehingga Allah bertindak
Permulaan tahun 2011 menunjukkan titik surya
terang Yesus Kristus yang akan datang
Datang pada kali yang kedua untuk membawa upahNya
bagi manusia dan dunia
Harapan kita Yesus Kristus akan kedua kali ini…
Untuk membawa damai di atas bumi…
Sejahterahlah kamu! Jangan takut!
“Tengoklah Aku menjadikan semua baru
Lecutan cemeti di punggungKu, 
dan penderitaanKu hingga di kayu salib,
Kutanggung semuanya itu karena kamu
Hai manuisa dan dunia, sadarlah dan bertobatlah dari jalanmu
yang sesat itu.”
Karena….keselamatan yang dari padaKu hampir akan datang…
Dan...hampir akan dinyatakan
Amin. Maranata. Imanuel.






Bahasa Tetesan Air Mata

Bumi berputar, alam beredar….
Waktu bergulir terus, ciptaan Yang Maha Kuasa.
Dunia semakin tua ada-ada saja yang terjadi di muka bumi ini
          Negara Indonesia sejak tahun 1945,
 diproklamirkan kemerdekaan Indonesia
Pejuang kemerdekaan Indonesia
yang telah mempertaruhkan nyawa,
telah bertahun-tahun mereka korban
dan sekarang tinggal tulang-belulang bercampur debu tanah
Menjadi pahlawan bangsa Indonesia
Para pahlawan korban karena merebut kemerdekaan Indonesia
dari tangan penjajah
Darah pahlawan membasahi bumi persada Indonesia
Menjadi kesaksian bagi kemerdekaan
negara Indonesia hingga sekarang
Anak bangsa kini tinggal mengecap hasil perjuangan
para pejuang dan para pahlawan bangsa
Kini kemerdekaan negara Indonesia, usianya semakin lanjut
Tetapi sangat disayangkan, kemerdekaan belum
sampai pada tujuannya
yaitu negara Indonesia yang merdeka
lahir dan batin, aman dan sentosa
Kami para pahlawan bangsa Indonesia
yang telah bertahun-tahun bercampur debu
Walaupun kami tinggal tulang belulang,
kini kami sangat sedih memperhatikannya
Melihat perilaku anak-anak bangsa
di masa kini sangat sedih memperhatikannya
Hasil perjuangan para pejuangan
dan para pahlawan yang telah mempertaruhkan nyawa
Seakan-akan disia-siakan oleh anak bangsa di masa kini
Korupsi besar-besaran kekacauan di mana-mana,
penindasan terhadap sesama, pelecehan seksual
Penindasan terhadap masyarakat kecil
yang kaya menjadi lebih kaya, dan lain-lain
Semuanya masih mewarnai kehidupan masyarakat
 bangsa Indonesia yang merdeka
Tujuan kemerdekaan Indonesia yang telah diperjuangkan
oleh pejuang dan para pahlawan
Terciptanya negara Indoneisa yang adil makmur
secara lahir dan batin
Kami para pahlawan bangsa
yang telah bertahun-tahun bercampur debu tanah
Walaupun kami tinggal tulang-belulang belaka….
Dari dalam debu tanah kami menyeruhkan kepada anak bangsa…
“Hai anak-anak bangsa dan para pejuang yang masih hidup
walaupun sudah pikun,
kami tahu walaupun kamu telah tua dan pikun
tetapi semangat juang masih tinggi.”
Teruskan perjuangan kita
dengan semangat persatuan dan kesatuan tinggi.”
Ingatlah dan camkanlah “Bhineka Tunggal Ika”
Hindarkan sistem suku,
agama dan ras karena kita adalah satu

Hai anak-anak bangsa yang tinggal
mengecap hasil perjuangan kami para pahlawan
Kamu bebas menuntut ilmu setinggi-tingginya
dan menduduki jabatan yang kamu geluti
Karena kebebasan itu bukan jerih payah kamu
Berbahagialah kamu sekarang ini…
hanyalah kemerdekaan negara Indonesia
Belum pada tujuan yang dicita-citakan oleh kita semua
Perjuangan kita belum selesai….
Cita-cita perjuangan bangsa Indonesia yang adil
sejahtera, adil dan makmur lahir dan batin,
Janganlah kita sebagai anak bangsa,
mengisi kemerdekaan Indonesia,
Saling gigit-menggigit, saling menjatuhkan, saling mempersalahkan…
Tetapi marilah kita sama-sama
mengisi kemerdekaan Indonesia itu
dengan berlandaskan Pancasila, UUD 1945 secara murni dan tulus
Maka tercapailah cita-cita kemerdekaan Indonesia yang sebenarnya
“Bersatu kita teguh, bercera kita runtuh atau hancur.”








Bahasa Tetesan Air Mata Perjuangan

Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun,
Bergulirnya waktu itu
seakan-akan begitu cepat dan berlalunya waktu terburu-buru
Tidak terasa organisasi LVRI Motoling Barat,
sejak berdirinya LVRI ranting Motoling Barat
Kabupaten Minahasa Selatan,
pimpinan serta anggotanya tidak sedikit mengalami
hambatan dan rintangan
Dari dalam maupun dari luar, silih berganti…
Berkat tuntunan Yang Maha Kuasa,
LVRI ranting Motoling Barat organisasi berjalan terus
Berkembang dan berjalan lancar
demi jayanya kemerdekaan bangsa Indonesia
Sejak berdirinya organisasi LVRI ranting Motoling Barat
Kabupaten Minahasa Selatan,
pemimpin yang dipercayakan mengelolah
dan melanjutkan perjuangan,
tidak sedikit mengalami linangan air mata
dengan membisu seribu kata,
menanggulangi tantangan yang datang
bertubi-tubi dari dalam dan luar organisasi,
kesemuanya demi
mempertahankan dan memperjuangkan nasib organisasi
dan anggotanya
sebagai pemimpin adalah panutan.
Sering meninggalkan tanggungjawab,
tetapi karena mengutamakan kepentingan negara
Bukannya membiarkan keluarganya,
tetapi karena mengutamakan kepentingan negara
Dalam organisasi banyak menerima tantangan
terhadap anggota-anggota
Anggota masih kurang pengertian
terhadap tanggungjawabnya sebagai LVRI
Dalam setiap pertemuan, lalai melaksanakan
tanggungjawabnya sebagai LVRI
Kesemuanya itu menjadi tanggungjawab pemimpin
Untuk dipertanggungjawabkan kepada atasan organisasi
Dalam usia empat tahun berdirinya
LVRI ranting Motoling Barat,
beberapa anggota LVRI Motoling Barat
Kabupaten Minahasa Selatan
telah berpulang kepada Yang Maha Kuasa,
berhenti berjuang di dunia fana ini
Tetapi, walaupun tantangan rintangan, hambatan dialami…
Pimpinan dan anggota LVRI ranting Motoling Barat,
Kabupaten Minahasa Selatan,
karena berkeyakinan sebagai pejuangan
dan mengutamakan keyakinan Tuhan Yang Maha Kuasa
Bila kita berjuangan dengan tulus ikhlas, dihadapan manusia
terlebih kepada khalik pencipta
LVRI ranting Motoling,
tidak akan sampai pada usia yang ke-empat ini
Allah berfirman, “Jikalau kamu berjalan bersamaKu,
Aku akan menyertai kamu.”
Firman Tuhan serta sekalian alam berkata,
“Aku menyertai kamu pada siang hari
dengan tiang awan dan pada malam hari dengan tiang api.”
Dirgahayu LVRI ranting Motoling Barat Kabupaten Minahasa Selatan.